![]() |
DIAMANKAN : Sembilan remaja bersenjata tajam diringkus personel Polsek Sunggal, Sabtu (9/8) di Jl. Setia Sama Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang. |
MEDAN, Mitra Polda News - Polsek Sunggal mengamankan sembilan remaja laki-laki yang diduga merupakan anggota geng motor "RAKENSU Sri Gunting".Mereka diamankan saat sedang berkumpul di sebuah rumah kosong di kawasan kebun sawit, Jalan Setia Sama, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sabtu (9/8/2025).
Saat ditangkap, para remaja ini kedapatan membawa sejumlah senjata tajam.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat melalui Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) AKP Budiman, menjelaskan bahwa pengamanan berawal dari patroli rutin yang dilakukan bersama Panit Opsnal Iptu R. Bimo Setiadi serta personel Patroli Presisi Polrestabes Medan.
"Ketika melintas di lokasi, petugas mendapati sekelompok remaja sedang berkumpul secara mencurigakan di depan sebuah rumah kosong. Setelah dilakukan pemeriksaan, sembilan orang berhasil diamankan," ujar Budiman.
Dijelaskan Budi, hasil interogasi awal mengungkap bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok geng motor RAKENSU Sri Gunting yang beranggotakan sekitar 20 orang. Mereka mengaku sedang bersiap untuk melakukan aksi tawuran dengan geng motor lain yang dikenal dengan nama Kedai Pojok (Kejo) Mekro, yang disebut berjumlah 35 orang.
"Mereka mengaku RAKENSU merasa wilayahnya akan diserang oleh geng Kejo Mekro. Karena itu mereka berkumpul dan mempersiapkan diri," jelas Budiman.
Dari tangan para remaja tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu bilah klewang, tiga buah parang, satu stik baseball, satu stik golf, serta satu bendera dengan logo geng motor RAKENSU Sri Gunting.
Kesembilan remaja yang diamankan masing-masing berinisial MRM (17), FA (17), A (16), DEZ (16), RA (17), MA (19), FAR (17), EY (22), dan DP (16). Seluruhnya merupakan warga Desa Sunggal Kanan.
Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan urine serta identifikasi biometrik sidik jari dan iris mata terhadap kesembilan remaja tersebut. Langkah ini dilakukan untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan mereka dalam tindak pidana lain.
"Kami masih mendalami keterangan para pelaku dan mengembangkan kasus ini lebih lanjut, termasuk upaya mencegah aksi tawuran yang berpotensi menimbulkan korban jiwa," pungkasnya.
( Sakila )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar